top of page
  • Writer's pictureISILL Asosiasi

Arie Afriansyah Terpilih Kembali Menjadi Ketua ISILL Periode 2024-2028

Pada tanggal 23-26 November 2023, Indonesian Society of International Law Lecturers (ISILL) mengadakan Muysawarah Nasional dan International Call for Papers. Munas ISILL pada tahun 2023 diselenggarakan di Fakultas Hukum Sam Ratulangi, Manado. Kegiatan diawali dengan Seminar Nasional yang mengangkat tema “Implementation of ASEAN Outlook on Indo-Pacific and Security in the Border Area”. AOIP sendiri diinisiasi sejak tahun 2019 sebagai kerangka kerjasama terkait perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran. Akan tetapi dokumen AOIP yang diperkenalkan oleh ASEAN memiliki rumusan yang masih sangat umum, tanpa disertai kejelasan rencana strategis untuk dapat diimplementasikan . Padahal kunci kesuksesan dari kerja sama internasional adalah agenda konkrit yang dapat dirasakan maanfaatnya negara anggota. Narasumber pada Seminar Nasional ini antara lain Prof. Dr. Nandang Sutrisno (Guru Besar Fakultas Hukum UII), Prof. Dr Salawati Mat Bazir (Guru Besar Universiti Kebangsaan Malaysia), Dr. Natalia Lana Lengkong (Dosen Fakultas Hukum Sam Ratulangi). Profesor Salawati Mat Basir dari Universiti Kebangsaan Malaysia mendukung narasi Poros Maritim yang dicanangkan Presiden Jokowi. Menurutnya, sebagai negara maritim terbesar dan ketua di ASEAN, penting bagi Indonesia untuk ambil andil dalam kepemimpinan AOIP, terlebih isu Indo-Pasifik sendiri kental dengan persoalan maritim seperti masalah lingkungan, polusi laut, eksploitasi sumber daya kelautan, kejahatan maritim transnasional, konektivitas maritim, ekonomi biru, dan kolaborasi ilmu kelautan. Profesor Nandang Sutrisno dari Universitas Islam Indonesia menambahkan setidaknya terdapat dua prioritas utama bagi AOIP yang pertama dari sisi internal ASEAN, penting untuk meningkatkan integrasi perekonomian ASEAN dengan terlebih dulu mengefektifkan cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN dan ASEAN intrade. Berbagai upaya ambisius terkait kebijakan diplomasi telah diambil dengan ditandatanganinya Perjanjian ASEAN tentang Perdagangan Elektronik di 2021.


Sementara itu Natalia menjelaskan bahwa dalam perkara yang terjadi di level daerah seperti beberapa imigran yang masuk ke wilayah Indonesia dan tidak memiliki status kewarganegaraan menjadi konsen pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mensosialisasikan dan memproses status kewarganegaraan mereka meskipun tidak bisa diserap begitu banyak. Karena begitu banyak tantangan dalam menghadapi persoalan stateless dan pengungsi terlebih di era ekonomi sulit seperti saat ini. Di dalam topik ini penting kiranya untuk mendorong pemerintah Indonesia agar bisa menyelesaikan persoalan perbatasan bukan sekedar pada pendekatan politik internasional namun juga hukum internasional. Selain itu, para peserta juga melakukan presentasi artikel yang akan dipublikasikan di jurnal-jurnal hukum seluruh Indonesia.


Kegiatan berikutnya adalah Musyawarah Nasional dimana Arie Afriansyah (Universitas Indonesia) berhasil mengungguli Calon Ketua ISILL lainnya antara lain Dhiana Puspitawati (Universitas Brawijaya), Muhammad Reza Syariffudin Zaki (Universitas BINUS), Nandang Sutrisno (Universitas Islam Indonesia), Koesrianti (Universitas Airlangga). Dengan ini Arie Afriansyah menjabat untuk kedua kalinya untuk ISILL masa periode 2024-2028.

15 views0 comments
bottom of page